LAPORAN
PENELITIAN
PENGARUH
KRISIS PRODUKSI APEL DI KOTA BATU MALANG YANG ADA
DI
DESA BUMIAJI
(MATA KULIAH
SOSIOLOGI INDUSTRI)
Oleh:
KELOMPOK
KELURAHAN
MUKHAMMAD
JEFRI (09240052)
AGUS SA’BANUL HIDAYAT (09240053)
LAILATUZ ZAHROH (09240054)
EKA PRIMA REVANANDA (09240055)
JURUSAN
SOSIOLOGI
FAKULTAS
ILMU SOSIOAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
MUHAMMDIYAH MALANG
2011
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin
Puji syukur kami
ucapkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmatNYA kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan laporan observasi
berkenaan dengan tugas mata kuliah Sosiologi Industri dengan judul “Pengaruh Krisis Produksi Apel Di Kota Batu Malang
Yang Ada Di Desa Bumiaji”dapat terselesaikan dengan baik. Sungguh
adalah kenikmatan dari Allah SWT yang
teramat sangat tidak terhingga.
Puji syukur kehadirat Allah SWT,sehingga kami dapat
menyelesaikan tulisan ini.Ucapan terima kasih kami ucapkan pada dosen
kami,orang tua kami serta teman-teman kami,karena berkat dukungan merekalah
kami dapat menyelesaikan tulisan ini.
Harapan kami semoga laporan
penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam pembelajaran mata kuliah Sosiologi Industri.
Walau demikian, mengingat laporan ini masih jauh dari sempurna, kami akan
berterima kasih banyak jika para pembaca berkenan memberi masukan, saran dan
kritik yang bersifat membangun. Hal ini
bukan hanya demi sempurnanya laporan ini, tetapi juga demi kebaikan kami
kedepannya.
Malang, 08 Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................ i
Daftar isi ..................................................................................................... ii
BAB I
Pendahuluan
- Latar belakang................................................................................. 1
- Rumusan Masalah............................................................................ 2
- Tujuan Penelitian............................................................................. 2
- Manfaat Penelitian........................................................................... 3
- Landasan Teori................................................................................ 3
- Metode Penelitian............................................................................ 3
a. Jenis dan strategi
penelitian
b. Operasionalisasi Konsep
dan Variabel
c. Teknik pengumpulan data
d. Teknik Analisis
e. Validitas
BAB II Pembahasan
BAB III Penutup
- Kesimpulan.................................................................................... 14
- Saran.............................................................................................. 14
Daftar Pustaka............................................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Batu the
real Apple city. Dulu kota ini terkenal sebagai kota peristirahatan di masa
kolonial, bahkan sebelum nama Batu tertulis di peta jaman Kompeni. Nama Selecta
sudah lebih dulu tertulis di peta pulau Jawa. Hal ini tidak mengherankan bila
dulu Batu di kenal sebagai Deklein
Swintzerland van Java atau kalo diartikan adalah Swiss kecilnya pulau Jawa.
Sekarang sebutan itu tinggal menjadi sejarah. Masa kolonial tentu tidaklah
perlu diingat-ingat karena masa penjajahan tentu banyak menorehkan luka buat
bangsa dan negara ini.
Batu di masa
sekarang adalah merupakan sebuah Kota tingkat dua merupakan bagian dari wilayah
Malang Raya. Saat ini banyak dijumpai kemajuan-kemajuan di bidang Pariwisata, pembangunan
perumahan yang mulai marak dan sebagainya. Namun juga banyak dijumpai
kemunduran dari Kota Batu utamanya di bidang pertanian.
Apel sebagai
ciri hasil perkebunan kota Batu terancam kelestariannya baik disebabkan
penggunaan pupuk maupun pestisida yang berlebihan bahkan cenderung ngawur. Akibatnya
terjadi kerusakan struktur tanah yang cukup parah di kota Batu. Hal ini tidak
hanya terjadi di lahan perkebunan tapi juga di lahan persawahan kota Batu.
Tidak adanya pendampingan oleh pemerintah terhadap para petani dan juga oleh
sikap petani yang mengabaikan bahaya penggunaan pupuk maupun pestisida secara
berlebihan maupun ngawur. Menyebabkan produktifitas pertanian di kota Batu
semakin turun. Sehingga Batu sebagai kota Apel dan sayur-mayur bisa jadi
suatu saat tinggal menjadi sejarah.
Krisis produksi merupakan suatu hal yang tidak diinginkan
oleh suatu perusahan. Penurunan hasil produksi ini mengganggu aktifitas suatu
perusahan untuk berproduksi lagi. Permasalahan ini akan
mengakibatkan peralihan kebudayaan yang telah ada karena ada perubahan social
dalam masyarakat. Krisis tersebut akan merusak tatanan produksi yang telah ada
dan dilakukan oleh masyarakat
sebelumnya.
Permasalah
itu kini terjadi di daerah Malang yaitu Krisis Produksi Apel.Patung apel yang
berada di sekitar alun-alun Kota yang masih berdiri kokoh ini hanya sekedar
symbol semata saja. Tanaman apel yang dulunya menjadi icon dari wilayah Malang terutama di kota Batu. Namun,sekarang apel
tidak lagi menjadi primadona pertanian disana, masyarakat sudah banyak yang
beralih tanaman menjadi petani sayuran atau petani bunga. Beralihan profesi
dari petani apel menjadi petani sayuran dan petani bunga ini merupakan salah
satu bentuk perubahan social.
Peralihan ini
didasarkan pada petani merasa menanam sayuran atau bunga memiliki keuntungan
lebih besar ketimbang menanam apel.Kebijakan
pemerintah apa yang diambil sehingga petani apel banyak beralih profesi?
Tindakan apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan krisis
apel ini terjadi? Rurmusan masalah inilah yang menjadi dasar penelitian
mengenai krisis produksi apel di wiayah Malang terjadi.
B.Rumusan
Masalah
1.
Apa
sajakah kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah kota,hingga pemerintah
desa dalam mengelolah pertanian apel dan mengatur sistem
produksi pertanian Apel?
2.
Apa
yang menyebabkan produksi Apel mengalami
krisis?
C.Tujuan
Penelitian
1. Mengetahui
kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah kota hingga pemerintah desa dalam
mengelola pertanian apel dan mengatur sistem produksi pertanian Apel
2. Mengetahui penyebab produksi Apel mengalami krisis
D .Manfaat
Penelitian
1.
Akademis
1. Bagi
mahasiswa Sosiologi UMM
a) Memberikan
wawasan atau pengetahuan kepada mahasiswa untuk melengkapi perkuliha dalam
kelas untuk sosiologi industry
b) Menerapkan
ilmu teoritis yang dapat mahasiswa di kampus dalam menganalisis fenomena krisis
pertanian apel di kota Malang
c) Memberikan
kesempatan mahasiswa untuk memberikan solusi yang tepat dalam sistem produksi
apel
d) Merangsang
mahasiswa untuk bersikap kritis terhadap fenomena yang terjadi di daerah Malang
khususnya kota Batu.
2.Praktis
Bagi Pemerintah Kota Batu,Kecamatan dan
Desa Bumiaji
a) Menjadikan
forum untuk mendiskusikan persoalan-persoalan pembangunan dan pengembangan
pertanian apel
b) Merumuskan
program-program pemberdayaan pertanian apel yang bisa dilakukan antara
pemerintah kota Batu dengan pemerintah kecamatan dan desa Bumiaji
E. Landasan
Teori
Beberapa sosiolog berpendapat bahwa
ada kondisi-kondisi sosial primer yang menyebabkan terjadinya perubahan.
Misalnya kondisi-kondisi ekonomis, teknologis, geografis,atau biologis
menyebabkan terjadinya perubahan-prubahan kepada aspek-aspek kehidupan sosial
lainnya.Diantaranya kami mengutip tokoh:
Gillian dan Gillian mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu
variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima,baik karena
perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi
penduduk,ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat.
F.
Jenis dan Strategi
Penelitian
a. Jenis penelitian
Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yang
berasumsi manusia mempunyai kebebasan dan kemauan. Manusia merupakan bagian
dari masyarakat.
1. Penelitian
kualitatif (Muhammad Farouk dan Djaali, 2005 : 8)
2. Bersifat
eksploratif.
3. Teori
lahir dan dikembnagkan di lapangan.
4. Proses
berulang-ulang.
5. Pembahasan
lebih bersifat kasus dan spesifik.
Mengandalkan
kecermatan dalam pengumpulan data untuk mengungkap secara tepat keadaan yang
sesungguhnya di lapangan.
- OPERASIONALISASI KONSEP DAN VARIABEL
Konsep:
Konsep adalah definisi dari apa yang perlu daiamati atau
diteliti;konsep memerlukan variabel-variabel mana yang ada hubungan empirisnya.
1.
Pemerintahan
Kota Batu Malang(Desa Bumiaji)
Batu di masa sekarang adalah
merupakan sebuah Kota tingkat dua merupakan bagian dari wilayah Malang Raya.
Saat ini banyak dijumpai kemajuan-kemajuan di bidang Pariwisata, pembangunan
perumahan yang mulai marak dan sebagainya. Namun juga banyak dijumpai
kemundurandariKota Batu utamanya di bidang pertanian.
2.
Krisis
Produksi Apel
Krisis produksi merupakan suatu hal yang tidak diinginkan
oleh suatu perusahan. Penurunan hasil produksi ini mengganggu aktifitas suatu
perusahan untuk berproduksi lagi. Permasalahan ini akan
mengakibatkan peralihan kebudayaan yang telah ada karena ada perubahan social
dalam masyarakat. Krisis tersebut akan merusak tatanan produksi yang telah ada
dan dilakukan oleh masyarakat
sebelumnya.
b.Variabel:
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai atau
mempunyai lebih dari satu nilai,keadaan,kategori atau kondisi.(Muhammad Farouk
dan Djaali,2005:12)
Pengaruh dalam variabel ini peneliti mencoba menjelaskan
variasi nilai yang terkandung didalamnya.Pengaruh tersebut dapat berakibat besar,sedang dan
kecil terhadap produksi Apel di Batu Malang.
Daftar informan
NO
|
NAMA
|
ALAMAT
|
UMUR
|
PEKERJAAN
|
1.
|
Bapak M. Sofwan Spd (Kepala Desa)
|
Alamat:Desa Bumiaji.Kec.Bumiaji
Batu.Malang
|
45 th
|
Pekerjaan:Pegawai
Negeri
|
2.
|
Bapak Mnshur (Staff Desa)
|
Alamat:Desa Bumiaji.Kec.Bumiaji
Batu.Malang
|
55th
|
Pekerjaan:Pegawai
Negeri
|
3.
|
Bapak Gufron (Petani)
|
Alamat:Desa Bumiaji.Kec.Bumiaji
Batu.Malang
|
65th
|
Pekerjaan:Petani dan sebagai Petani di
Gapotan
|
4.
|
Bapak Sukarmin
|
Alamat:Desa Bumiaji.Kec.Bumiaji Batu.Malang
|
57th
|
Pekerjaan:Buruh Tani
|
5.
|
Ibu patemi
|
Alamat:Desa Bumiaji.Kec.Bumiaji Batu.Malang
|
65th
|
Pekerjaan:petani Apel
(
penjual gorengan)
|
c. TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
·
Wawancara
Salah saatu kelebihan yang dimiliki
wawancara adalah pewawancara sebagai pengumpul data dapat melakukan kontak
langsung dengan sumber data yang akan dimintai keterangan sehingga dapat
diperoleh data atau informasi yang lebih lengkap dan mendalam (Muhammad Farouk
dan Djaali, 2005 : 29).
·
Observasi
Pengertian observasi adalah cara
menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan
objek pengamatan (Muhammad Farouk dan Djaali, 2005 : 31).
·
Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam hal ini berarti
cara mengumpulkan data dengan mencatat data yang sudah ada dalam dokumen atau
arsip. Metode pengumpulan data ini lebih mudah dibandingkan dengan metode
pengumpulan data yang lain (Muhammad Farouk dan Djaali, 2005 : 33).Namun dalam hal ini kelompok kami menggunakan telefon
gemgam untuk mendokumentasi lokasi dan merekam data-data observasi kami.
- TEKNIK ANALISIS
Ada
tiga unsur utama dalam proses analisis data pada penelitian kulitatif, yaitu peneliti menggunakan :
reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verivikasi.
a.
Reduksi data adalah bagian dari proses
analisis yaitu bentuk analisis untuk mempertegas, memperpendek , membuat focus,
membuang hal yang tidak penting, dan mengatur data, sehingga dapat dibuat
kesimpulan (Muhammad Farouk dan Djaali, 2005 : 97).
b.Sajian
data adalah suatu susunan informasi yang
memungkinkan dapat ditariknya sutu kesimpulan penelitian (Muhammad Farouk dan
Djaali, 2005 : 97).
c.
Kesimpulan yang dibuat perlu
diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali, sambil meninjau
secara sepintas pada catatan lapangan untuk memperoleh pemahaman yang lebih
tepat (Muhammad Farouk dan Djaali, 2005 : 98).
e.
VALIDASI
Tahapan ini mencakup
upaya mengevaluasi data untuk melihat kelayakan, kredibilitas, kemanfaatan, dan
pemusatan informasinya.Sementara itu prosedur yang lebih teliti dapat disusun
jika pada kenyataanya, seorang informan benar-benar dapat dipercaya. Sebagai
tambahan peneliti harus menentukan apakah data bermanfaat atau tudak pada dalam
menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang sedang dikembangkan dan apakah data
terpusat atau tidak pada cerita ynag sedang berkembang berkenaan dengan gejala
sosialnya (Muhammad Farouk dan Djaali, 2005 : 96).
BAB
II
PEMBAHASAN
Sejarah Desa
Bumiaji
Kalau kita berbicara tentang sejarah Desa
Bumiaji tidak terlepas dari yang namanya sejarah Kota Batu. Karena awal dari
adanya Kota Batu saling berkaitan dengan sejarah Desa Bumiaji. Menurut Bapak
Nahrowi selaku putrowayah yang mengerti akan awal adanya sejarah Desa Bumiaji.
Beliau mengatakan bahwa sekitar tahun 1781 abad ke17 ada seorang pangeran dari
Kerajaan Demak yang bernama Pangeran Rojoyo dengan nama asli Raden Bagus yang
masih merupakan cucu dari Sunan Kalijogo. Bahwa pada saat itu Tumenggung
Mertojoyo berkhianat terhadap kerajaan dengan menjadikan Belanda sebagai sekutu
untuk memperebutkan kekuasaan wilayah Pulau Jawa. Dan akhirnya terjadi peperangan antara Pangeran
Rojoyo dengan Raden Mertojoyo, dan akhirnya Raden Mertojoyo kalah dalam
peperangan dan Pangeran Rojoyo di minta menjadi gubernur kerajaan demak, tetapi
Pangeran Rojoyo menolak dan dia lebih memilih menjadi mubaligh dengan alasan
ingin menyiarkan agama islam. Dan dengan kakeknya Sunan Kali Jaga dia di suruh
berjalan ke arah timur yakni Ampel setelah di sana beliau pergi ke Indrokilo
(Puncak Gunung Arjuna) dengan di ikuti 4 prajurit di sana dia bertemu dengan
Sunan Kalijogo. Beliau bertanya dengan Sunan Kalijogo “dimana tempat terbaik
saya buat istiqomah?”, Sunan Kalijogo kemudian menjawab “Cabut pohon beringin
yang ada di sampingmu itu,kemudian ikuti arah jatuhnya pohon itu ”. Kemudian
pohon itu jatuh ke arah selatan dengan melewati hutan belantara.
Dihutan tersebut Pangeran Rojoyo menemukan
sebuah gubuk tua yang beratapkan alang-alang yang sudah porak-poranda dengan
didalamnya ada seorang perempuan yang sudah renta dalam keadaan sakit dan Pangeran Rojoyo memberikan salam 3 kali,
tetapi permpuan tersebut tidak menjawab karena perempuang tersebut beragama
hindu. Ketika Pangeran Rojoyo masuk ke gubuk tersebut kemudian wanita tua itu
berkata to suwas to, dilanjutkan dengan berkata. “kebeneran ger kowe rawoh” .
dan akhirnya prajurit Pangeran Rojoyo mengusulkan kalau tempat tersebut dinamai
“Banaran” yang diambil dari kata
kebenaran.
Pada saat Pangeran Rojoyo menjalankan sholat, Dewi Chondro Asmoro (Mbh Tuo) mengamati beliau dan berpikir apa
yang dilakukan Pangeran Rojoyo, setelah pangeran selesai sholat beliau bertanya
“opo tho ger seng mbok lakoni
iku?”Pangeran Rojoyo menjawab “ Sholat”
setelah itu Dewi Condro Asmoro tertarik dan masuk agama islam.
Biasanya
setelah sholat Dewi Condro Asmoro
melakukan dzikir, tetapi pada hari itu pada sholat ashar Dewi Condro Asmoro
tidak terdengar melakukan dzikir dan Pangeran Rojoyo masuk kedalam kamarnya,
ternyata Dewi Condro Asmoro sudah meninggal dunia dan insya Allah Dewi Condro
Asmoro meninggal dalam Khsunul Khotimah. Ketika pangeran rojoyo selesai
mengkafani jenazah dewi condro asmoro, beliau berkata “iki besok bumi dadi
aji-aji ne bumi” yang akhirnya dinamakan
Bumi Aji.
Setelah beberapa tahun, Bumi Aji berganti nama menjadi Bumi Ayu dikarenakan
sinden-sinden dari Solo menetap disana. Dan tempat itu dijadikan sebagai tempat
prostitusi, seiring berjalannya waktu Bumi Ayu mendapatkan protes dari warga
akhirnya Bumi Ayu kembali kenama awal yaitu desa Bumi Aji Sampai sekarang.
A.
DefisiSecaraUmum
Desa Bumiaji adalah desa yang berada di Kecamatan Bumiaji Kota Batu .Jarak dari pusat kota ke desa adalah sekitar ±4 km. Desa Bumiaji terdiri dari empat dusun,
yakni dusun Banaran,
Dusun Binangun, DusunBeru, dan Dusun Tlogorejo.
Desa Bumiaji sekarang dipimpin oleh seorang Pria,
beliau adalah Bapak
M. Sofwan SP, yang sudah menjabat sebagai Kepala desa selama kurang lebih
2 tahun.
B.
Letak Geografis danTopografi Desa
Desa Bumiaji memiliki Topografi
di kelilingi oleh satu gunung yakni Gunung Arjuno, dan juga bukit-bukit,
Sementara Topografi Desa antaralain
:
1.
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bulukerto
2.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pandan Rejo
3.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sidumulyo
4.
SebelahTimur berbatasan dengan Desa Giripurno
C.
Demografi
Penduduk Desa Bumiaji sampai pada akhir tahun 2010 adalah sebanyak
5712 jiwa dengan laki-laki sebanyak
2.730, perempuan sebanyak 2.982 jiwa dengan total kepala keluarga adalah
1.434 KK. Jumlah ini lebih banyak dari pada tahun 2009 yaitu sebesar
5.681 jiwa. Adapun klasifikasi penduduk dapat
di lihat pada table 2.1
1.
TABEL 2.1
Klasifikasi
|
Jumlah
|
||
Laki-laki
|
Perempuan
|
||
Jumlahpenduduk
|
2.730
|
2.982
|
|
Kepalakeluarga
|
1.434
|
||
Sumber
:profildesa 2011
Pada
dasarnya kota Batu merupakan kota yang terkenal akan tempat pariwisatanya,yang
subur akan tanahnya yang dapat menghasilkan berbagai jenis hasil bumi yang
salah satunya juga merupakan produksi
Apelnya yang sudah dapat di kirim ke berbagai penjuru kota yang ada di wilayah
Indonesia(Bandung,Jakarta,Bali)
Pada
zaman Belanda th 1932 Apel di Batu ini sudah di produksi sampai usia 40
tahun,produksi kota Apel ini mengalami kejayaan yang dimana penduduk yang
prioritas utamanya sebagai petani Apel ini,bahkan para penduduk di sekitar kota
Batu khususnya di Desa Bumiaji ini berkerja sebagai petani hampir 95% dan yang
5 % lagi bekerja sebagai pegawai negeri.Akan tetapi sekitar tahun 1997-1998
mengalami krisis sampai dengan 10 tahun
yang menghambat para petani dalam pengelolahan Apel.Sehingga untuk menompang
hidup masyarakat Desa Bumiaji melakukan alternatif lain boleh dikatakan bekerja
sampingan yakni menanam sayur-mayur dan Bunga hias.Akan tetapi prioritas utama
masyarakat Desa Bumiaji ini tetap berprofesi sebagai petani Apel.Oleh karena
itu masyarakat sekitarpun melakukan upaya untuk meningkatkan lagi produksi
Apelnya yang sempat meredup.
Kebijakan-kebijakan
Pemerintah(Kota,Desa) Dalam Mengelolah Pertanian Apel serta sistem produksinya.
Kebijakan-kebijakan
Pemerintah Kota Dan Desa
Kalau
berbicara tentang kebijakan pemerintah maupun desa,disini tidak terdapat
kebijakan-kebijakan tersebut,karena masyarakat di Desa Bumiaji ini sangatlah
antusias dalam pengelolahan pertanian ApelPro-Aktif masyarakat yang luar biasa.
Dengan
adanya kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah Desa Bumiaji
ini disini kami melakuakan wawancara kepada Bapak Kades(Bapak Moh.Sofwan.S.pd)
“ Pada dasarnya tidak
ada kebijakan tersendiri yang tekah dilakukan oleh pemerintah setempat mengenai
produksi apel,yang ada merupakan antusias masyarakatnya yang sangatlah tinggi”
Dari
hasil pemaparan yang di ungkapkan oleh Informan.kami sebagai peneliti dapat
mengungkapakn bahwasaanya tidak ada kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan
pemerintah dalam produksi Apel.
Rencana
Kedepan Tentang pengelolahan Pertanian
Apel serta produksinya diantaranya
Untuk
meneliti tentang rencana pemerintah dalam produksi Apel ini.kami mewawancarahi
staff yang ada di Desa Bumiaji tersebut
“Bahwasannya rencana
Apel kedepannya harus jaya seperti dulu.Peningkatan SDM(dalam mengelolah Apel)
harus lebih ditingkatkan tentang pemikiran serta ide-idenya.Serta petani Apel
harus turun-temurun ada sampai sekarang agar tidak mengalami krisi Apel seperti
yang terjadi saat ini”
Dari
hasil wawancara kami dapatlah di peroleh sebuah data bahwasannya rencana
pemerintah dalam menanggani krisis apel ini yang mereka harpakan adalah agar
Apel bisa jaya seperti sedia kalah,Dan pemerintah berharap agar SDMnya lebih
dapat ditingkatkan dalam artian pemikirannya serta ide-idenya.dan yang paling
terpenting adalah Apel harus ada sampai terun-temurun termasuk petani Apelnya.
Anggaran
Dari Pemerintah Baik Kota Maupun Desa
Untuk
mengetahui Anggaran Dari pemerintah Baik Kota Maupun Desa kami melakukan
wawancara kepada salah satu informan.
“Anggran yang ada pada pemerintah dengan Adanya bantuan seperti Sarpras &
Hippam(penyuluhan) Mendapatkan dana dari pemerintah yang dapat di gunakan untuk
modal para petani Adanya bantuan dari luar negeri seperti Australia”
Dari hasil wawancara kami
menyimpulkan bahwasannya ada anggaran yang telah diberikan pemerintah guna
untuk pelestrian produksi apel ini dapat diketahui bahwasannya anggran tersebut
diperoleh dari Sarpras dan Hippam berupa penyukuhan tentang cara penanaman apel
dan sejenisnya.dan mendapatkan dana dari negara Australia yang di berikan
kepada pemerintah yang setelah itu akan diberikan kepada masyarakat sebagai modal untuk oengelolahan
Apel.
Sistem
Produksi kami akan mewancarahi satu dari informan yang ada (dari petaninya)
“kalau saya ya mb,mas saya masih menggunakan pupuk
organik karena hasilnya yang jauh lebih baik.lagi pula tidk merusak tanah yang
ada.mungkin kendalanya kalu memakai pupuk organik ya buahnya tak sebanyak yang
memakai pupuk kimia.tapi ya namanya juga setiap usahakan ada dampak baik dan
buruknya dari hasil apel kami,biasanya kami mengirimnya ke bandung,jakarta
dll,dan disini dari buah apelnya dapat digunakan unutuk dodol,kripik dll”.
Dari
hasil observasi dapat diperoleh sebuah data yang mana Sebagian masyarakat
Bumiaji masih menggunakan pupuk organik Dan sebagian lagi menggunakan pupuk
kimiaHasil dari pertanian di kirim ke luar daerah sereti Bandung,jakarta dan
Bali.dllAda juga yang sebagian masyarakatnya mengelolah hasil panennya menjadi
kripik Apel.Dodol serta Sari ApelSemata-mata semua itu dilakukan untuk
meningkatkan produksi Apel yang akhir-akhir ini mengalami krisis.
Untuk mengetahui data-data tentang krisi
produksi Apel maka disini kelompok kami mengadakan wawancara kepada beberapa
informan guna untuk dapat memperoleh data yang diinginkan.
Lalu
kami mewawancarinya
Staff
pemerintah desa(mas Rudi)
“Kendala yang dialami oleh sebagan masyarakat
di Desa Bumiaji ini adalah dari segi tanahnya yang tak subur lagi di karenakan
pemakain pupuk yang berlebih.yang mengakibatkan tanah mengalami kegesangan dan
keras”
Dapat di kemukakakan Penyebab Apel Mengalami
Krisis disebabkan oleh banyak sekali faktor pada dasarnya penyebab terjadinya
krisis Apel di Batu(Desa Bumiaji)ini .Disebabkan karena tanahnya yang tak subur
lagiDimana tanahnya ini mengalami kekeringan bisa dikatakan tidak subur lagi
karena penggunaan pupuk yang berlebihan dengan menggunakan pupuk kompas yang
terbuat dari bahan-bahan kimia yang berlebihan.Sehingga dampaknyapun sangat
merugikan masyarakat.
Salah
satu informan
“Pandangan saya dengan
adanya krisis apel ini disebabkan kerena kurangnya alat untuk mengelolah tanah
yang ada”.
Dari segi pengolahannya yang
susah(agar kembali subur)Disini dikatakan pengolahannya yang susah ini.Dalam
artian masyarakatnya kekurangan akan alat untuk memproduksi tanaman
Apel,semisal dalam pengelolahan tanah yang tidak subur lagi.
Salah
satu Informan
“Megenai krisis apel
yang terjadi ini dapat diperoleh sebuah bentuk faktor yang saya rasakan adalah
dari para SDMnya yang tak berkualitas dan dari segi pupuknyapun sulit di
dapat,ada tapi ya mahal”
Diperoleh
sebuah data yang di dapat dari hasil wawancara,Kurangnya SDM yang berkualitasDikatakan
kurangnya SDM yang berakibat krisisnya produksi Apel,terletak juga pada para
SDMnya yang tak mau tahu dengan apa yang dilakukan saat ini,kebanyakan mereka
memikirkan apa yang menjadi keuntungan yang banyak pada saat itu juga,sehingga
kebanyakan para masyarakat sekitarmempergunakan pupuk kimia terlalu berlebih
yang dampaknya pada hasil pertanian Apel mereka..Dari segi pupuk yang
mahal,Sedangkan Produksi Apelnya yang tak dapat melonjak kepasaranPupuk yang mengalami
peningkatan harga yang drastis ini membuat masyarakat mengalami kendala yang
cukup amat menguras pikirannbagi para msyarakat Desa Bumiaji disekitar.Di
pengarui lagi dari sistem memasaran Apel yang mengalami loncatan yang kurang
baik dengan produksi Apel luar negeri,padahal jika diamati lebih jauh lagi Apel
Btu ini dari segi Kualitasnya lebih baik dari pada Apel dari hasil
impor.Sehingga disinilah terjadi Krisi Apel yang meluap sehingga untuk
memperjuangkan kehidupan mereka.Masyarakat sekitar melakukan inovasi-inovasi
baru dengan mengelolah hasil sayur-mayur dan Buah-buahan.
Beberapa sosiolog berpendapat bahwa
ada kondisi-kondisi sosial primer yang menyebabkan terjadinya perubahan.
Misalnya kondisi-kondisi ekonomis, teknologis, geografis,atau biologis
menyebabkan terjadinya perubahan-prubahan kepada aspek-aspek kehidupan sosial
lainnya.Diantaranya kami mengutip tokoh:
Sehingga
disini dalam masalah krisis produksi apel di kota batu malang yang ada di desa
Bumiaji ini dapat mempengaruhi perubahan-perubahan kondisi ekonomi masyarakatnya, geografisnya,
serta kebudayaan materiilnya.
Gillian dan Gillian mengatakan
perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang
telah diterima,baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis,kebudayaan
materiil,komposisi penduduk,ideologi maupun karena adanya difusi ataupun
penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Dari segi perubahan akibat krisis ini juga
masyarakat Desa Bumiaji ini mengalami perubahan dalam bidang greografisnya yang
dimana desa ini mengalami cuaca yang buruk diakibatkan karena banyak
pohon-pohon yang mati dan terkena hama karena pengaruh iklim.
Perubahan-perubahan
yang terjadi diDesa Bumiaji ini sangatlah mempengaruhi kondisi ekonomi
masyarakatnya semisal dalam hal ini di era sebelum krisis apel di Batu,ekonomi
masyarakatnya mengalami peningkatan yang sangat dratis bahkan hampir di
hitung-hitung masyarakatnya kaya dapat membeli berbagai barang skunder atau
bahan mahal.
Sedangkan perubahan yang berkaitan dengan
komposisi penduduknyapun mengeluh dengan hasil panennya yang tak begitu
mendapatkan hasil yang maksimal,sehingga terjadi perubhan ideology untuk
menganti pertaniannya menjadi petani bunga hias dan sayur-sayuran.Ideologi
semacam ini dipengaruhi adanya krisis Apel yang terjadi di Desa Bumiaji demi
menompang kehidupan masyarakat sekitar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
hasil observasi kelompok kami yang bertempat di Desa Bumiaji ini dapat di tarik
sebuah kesimpulan bahwasannya,dinamika perkembangan dan pembangunan pertanian Apel di malang ini
mengalami suatu masa-masa jaya di era sebelum
tahun 1997-1998 akan tetapi setelah itu mengalami penurunan yang drastis
yang diakibatkan oleh penggolahan pertanian Apel yang tak sesuai dengan
keinginan masyarakat.
Adapun
untuk kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota serta Desa dapat diperoleh
data yang sudah kami dapat berdasarkan observasi dan pengamatan secara langsung
di masyarakat desa.Dari kebijakan tadi pemerintah dan masyarakat sangatlah
antusias dalam pengelolahan pertanian Apel. Harapan kedepannya adalah mereka
ingin pertanian Apel akan jaya kembali.Dan anggarannya didapat dari poemerintah
yang ada di Batu.
Sehingga
kelompok kamipun meneliti tentang dampak adanya krisis Apel yang ada di
Batu(Desa Bumiaji).Dan disinipun kelompok kami menemukan dampak serta kendala
yang dialami oleh masyarakat Desa Bumiaji yang sudah dipaparkan diatas tadi.
B. Saran
Disini
peneliti tidak banyak memberikan sebuah saran yang begitu banyak terhadap Desa
Bumiaji, di karenakan desa ini merupakan sebuah desa yang menjadi percontohan
bagi desa-desa lain. Jika boleh peneliti memberikan saran
maka yang peneliti sarankan adalah agar Desa Bumiaji bisa lebih mengembangkan
potensi desa yang ada.Selain itu pemerintah desa untuk lebih bisa menampung
aspirasi rakyat baik itu berupa kritik maupun saran.Dan semua permasalahan di
harapkan mampu di selesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto Suharsimi 1987, sosiologi industri, penerbit PT. Rineka
Cipta Jakarta.
Effendi
Sofyan dan Singarimbun Masri 1982,
sosiologi industri. LP3ES, Jakarta.
Muhammad
Farouk dan Djaali. 2005. Metodologi
Penelitian Sosial, Jakarta:PTIK Press & RESTU AGUNG
Sunarto,
Kananto. 2000. Pengantar Sosiologi.Jakarta :Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Sunarto, Kananto.2007.. Pengantar Sosiologi.PT.Raja Grafindo Persada:Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar