MALANG - Jika sesuai jadwal, kompetisi Indonesia Primier League (IPL) 2011/2012 yang digelar PSSI melalui PT Liga Primer Indonesia Sportindo, maka laga pembuka bakal mempertemukan tuan rumah Persib Bandung menghadapi Semen Padang di stadion si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, sore ini.
Namun kompetisi yang baru ditelorkan kepengurusan PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin Husin ini mendapat penolakan dari klub-klub peserta. Khususnya pada acara manager meeting, ada sekitar 14 klub menyatakan menolak kompetisi IPL dan mereka menuntut tetap digelarnya Indonesia Super League. Pada manager meeting yang digelar di Hotel Ambara Jakarta, hingga Kamis (13/10) malam mengalami deadlock atau kebuntuan. Rencananya manager meeting yang digelar Bidang Kompetisi PSSI itu akan dilanjutkan Jumat (14/10) kemarin, namun hingga tadi malam belum ada kejelasan.’’Dari semalam sudah tidak dilanjutkan lagi, kelompok 14 tetap pada prinsip bahwa mereka akan mengikuti kompetisi ISL sesuai amanat Kongres PSSI di Bali’’” ungkap sumber informasi Malang Post yang ikut hadir dalam acara manager meeting tersebut, kemarin sore.Kelompok 14 ini pun secara resmi merilis pernyataan sikap yaitu tetap konsisten untuk melanjutkan kompetisi ISL yang dikelola oleh PT Liga Indonesia. Menerima penyerahan hibah saham dari PT Liga Indonesia yang diwakili oleh Joko Driyono (CEO PT LI) kepada klub-klub ISL sejumlah 99 persen kepada klub dan 1 persen kepada PSSI.Untuk itu, mereka menerima kepemilikan saham yang kemudian ditindaklanjuti dengan membentuk dan menetapkan PT LI sampai dengan dijadwalkannya kompetisi ISL 2011/12. Kabarnya, kompetisi ISL yang tetap dikelola PT LI tersebut bakal digulirkan pada awal bulan Desember nanti. ’’14 klub sudah sepaham dan sepakat untuk tidak ikut kompetisi LPI. Karena melanggar amanah kongres dan statuta PSSI. Dalam amanah kongres PSSI di Bali itu, yang berwenang menyelenggarakan kompetisi itu PT Liga Indonesia bukan PT Liga Prima Indonesia Sportindo,’’ kata Harbiansyah, Direktur Utama PT Putra Samarinda Indonesia (Persisam) sekaligus sebagai juru bicara kelompok 14.Hingga kini sebenarnya masih simpang siur perihal anggota kelompok 14 tersebut, menyusul beberapa klub seperti Persija, Arema dan Persebaya masih mengalami dualisme kepengurusan. Persebaya pun disebut-sebut masuk kelompok 14, namun juga tercantum dalam kelompok 10, atau kelompok yang ingin tetap IPL bergulir.Termasuk Arema yang selama ini ada dua kubu, akhirnya masing-masing seperti mendapat ruang untuk berkompetisi. Arema versi Muhammad Nur jalan bersama kelompok 10 dan Arema versi Rendra Kresna mendukung kelompok 14. Mereka yang tergabung dalam kelompok 14 adalah Persipura, Persebaya (Wisnu Wardhana), Semen Padang, Sriwijaya FC, Persisam, Persiwa, Persela, Persiba, PSPS, Pelita Jaya, Deltras, Mitra Kukar, Persidafon dan Persib. Kemungkinan bakal ditambah Arema versi Rendra.Sedangkan 10 klub yang setuju mengikuti kompetisi IPL adalah Persjiap Jepara, Persiba Bantul, Persiraja Banda Aceh, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, PSM Makassar, PSMS Medan, Persebaya Surabaya (Cholid Goromah), Persija Jakarta (Hadi Basalamah) dan Arema Malang (M. Nur)’’Menyikapi pernyataan sikap kelompok 14, maka, kami dari manajemen Arema Indonesia yang dikelola PT Arema Indonesia dibawah naungan Dewan Pembina Yayasan Arema Rendra Kresna, Iwan Kurniawan, Edi Rumpoko dan Direktur Utama Iwan Budianto yang berkantor di Jl Sultan Agung 9 Malang menyatakan, pertama bahwa kita dengan tegas menolak kompetisi diikuti 24 klub,’’ terang Sudarmaji, Media Officer Arema versi rendra.’’Sebab wacana maupun keputusan itu melanggar statute PSSI yang sudah menjadi komitmen seluruh stake holder sepak bola Indonesia. Kedua, kami mendukung sepenuhnya serta menyiapkan langkah-langkah produktif atas pernyataan sikap kelompok 14, demi menyelamatkan sepak bola nasional agar tidak melakukan pelanggaran secara sengaja dan terus menerus terhadap statuta PSSI yang nantinya berdampak pada keberlangsungan sepak bola nasional,’’ sambungnya.Selanjutnya Arema versi Rendra ini menyatakan dukungannya untuk gelaran Kompetisi ISL dibawah pengelolaan PT Liga Indonesia. Sekaligus mendukung pembagian saham 99 persen untuk klub dan 1 persen untuk PSSI. Sekaligus menyatakan tidak bertanggung jawab atas dukungan Arema versi M. Nur ke IPL.’’PT Arema Indonesia tidak bertanggung jawab atas keputusan beberapa pihak yang mengatasnamakan representasi PT Arema Indonesia dalam forum Manager Meeting yang digelar 13 Oktober 2011 yang menyatakan mendukung IPL bersama 10 klub lainnya. Keputusan mengikuti IPL bersama Kelompok 10, adalah Keputusan yang dikeluarkan pihak yang mengatasnmakan Arema dibawah naungan M. Nur,’’ jelasnya.PT Arema Indonesia yang mengaku telah mendapatkan pengesahan dari Menkumham ini pun meyakinkan komitmennya untuk tetap melakukan program kerja menjalankan operasional serta menjalankan program pembinaan sepak bola. Serta melanjutkan program latihan di bawah kendali Pelatih Joko “Getuk” Susilo, ’’Kami siap untuk mengikuti Kompetisi ISL yang rencananya akan digelar 1 Desember 2011 mendatang, termasuk menyiapkan tim yang tangguh dan beorientasi pada prestasi serta siap dengan menyerahkan dokumen verifikasi sekaligus dilakukan verifikasi faktual untuk mengikuti kompetisi ISL dibawah pengelolaan PT Liga Indonesia,’’ yakin Sudarmaji.’’Terakhir kami mengajak Aremania untuk mendukung setiap langkah semua pihak insan sepak bola untuk memajukan sepak bola Indonesia, dengan tetap menghormati dan menjalankan aturan yang telah diatur dalam status PSSI, serta instrumen hukum yang diatur dalam ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia,’’ pungkasnya.Bagaimana dengan Arema vers M. Nur? Melalui Noor Ramadhan selaku Media Officer, menyebutkan bahwa tim Arema yang berkantor di Tidar ini tetap meneruskan program persiapan tim jelang kompetisi. Diantaranya dengan terus melakukan training center (TC) selama sepekan ini di Batu. ‘’Kami tetap menjalani latihan rutin, dan mempersiapkan diri semaksimal mungkin menyambut datangnya kompetisi resmi PSSI sesuai regulasi yang ditetapkan PSSI nantinya,’’ terang Noor Ramadhan memberi sinyal tim Arema bakal tetap tampil di IPL seperti yang telah disiapkan oleh PSSI. ‘’Informasi dari mana suara klub terbagi dua? Nggak seperti itu yang sebenarnya. Kita tidak tahu siapa yang meng-create (menciptakan, Red) dan menyebarkan informasi itu. Kita tidak masuk dalam kelompok-kelompok. Kita ikuti aturan induk organisasi. Ada-ada saja ya,’’ sambung pria yang akrab disapa Nunun ini kepada Malang Post, sore kemarin. (poy/bua)http://www.malang-post.com/index.php?option=com_content&view=article&id=37196:dimana-kemana-arema&catid=63:menu-headline&Itemid=102
Tidak ada komentar:
Posting Komentar